Jenis-Jenis Transformator

Gambar 1. Transformator Daya

Transformator daya adalah terminologi umum yang digunakan untuk menunjuk pada transformator yang melengkapi sistem transmisi pada gardu induk baik pada stasiun pembangkitan atau pada gardu-gardu pembagi beban transmisi

Gambar 2. Transformator Distribusi

Transformator distribusi adalah istilah umum untuk transformator dengan daya di bawah 1 MVA dengan tegangan keluaran adalah tegangan jejaring (Indonesia 220 V – 240 V ac). Transformator jenis ini biasa di pasang di atas tiang distribusi daya listrik atau di bawah dekat tiang distribusi daya listrik.

Current Transformer

Current transformer sebenarnya adalah suatu toroida. Lilitan primer dari suatu current transformer biasanya berupa suatu bushing stem atau satu kabel yang berasal dari suatu alat objek yang hendak di-indera oleh current transformer, lalu sisi lilitan sekunder diumpankan pada satu ampermeter atau digunakan untuk keperluan proteksi.

6 Comments

Filed under Uncategorized

6 responses to “Jenis-Jenis Transformator

  1. Website-e mantep Bossss…
    photo yg punya mbok dipasang

  2. Hadi

    pak bisa minta detail ukuran housing dari tafo distribusi berbagai kapasitas? boleh tahu pak siapa yang buat housing nya di indonesia dan material nya juga? kalau pakai oli bagaimana hitungan n/v nya?thx banget.
    salam.Hadi

    • Mengenai ukuran housing/tank selain tergantung terhadap kapasitas daya, tegangan dan arus juga tergantung pada :

      1. Design jarak aman antara electricaly active parts atau “jeroan transformer” apakah menggunakan sistem sederhana ( HV winding, LV winding ) atau dengan sistem yang exteded ( HV winding, LV winding, Tap regulation winding ).
      2. Penggunaan de-energize Load tap changer.
      3. Jenis minyak yang digunakan antara lain minyak mineral, minyak sintetis atau upgraded mineral oil.
      Namun secara umum biasanya volume minyak terhadap volume ruang total berkisar antara 45 % – 60 % terhadap volume total.

      Bahan housing yang biasa digunakan adalah baja karbon dengan ketebalan 2.5 mm – 3 mm untuk trafo distribusi, sedangkan untuk trafo daya digunakan ketebalan 6 mm – 8 mm.

      Semakin jauh jarak aman antara electrically active parts terhadap bagian dalam housing maka trafo semakin aman dari flash-over/percikan muatan statik.

      • Sehingga untuk ukuran detail sangat tergantung kebijakan teknis desain dari produsen trafo.

      • Untuk produsen housing di Indonesia cukup banyak, rata-rata setiap pabrikan penyedia vessel, tanki minyak dan profil baja H/H-Beam untuk jembatan pasti mampu membuat housing trafo; yang sangat perlu diperhatikan di sini adalah kematangan desain sehingga produsen housing tidak mengalami kesulitan ketika melakukan pengepasan/fitting

Leave a reply to Stefanus Windarhariadi Cancel reply